● Prinsipnya dinding berfungsi untuk memisahkan suatu ruangan dengan ruangan lainnya.
● Bahan dasar dari suatu dinding bangunan yaitu:
○ Kayu/papan
○ Bambu
○ Kayu lapis
○ Batu bata
○ Beton/cor
○ Beton cetak
○ Beton berlubang (hollow break)
● Ciri-ciri batu bata merah yang baik, yaitu:
○ Permukaannya kasar
○ Warnya merah seragam (merata)
○ Bunyinya nyaring
○ Tidak mudah hancur atau patah
● Ukuran standar batu bata merah:
○ Panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm atau
○ Panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm
● Batu bata merah dapat dibagi 3 (tiga) mutu tingkat/kelas, seperti berikut:
○ Batu bata merah mutu tingkat I
■ Kuat tekan rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2
■ Ukurannya tidak ada yang menyimpang
○ Batu bata merah mutu tingkat II
■ Kuat tekan rata-rata lebih besar dari 80 – 100 kg/cm2
■ Ukurannya menyimpang satu buah dari 10 batu bata
○ Batu bata merah mutu tingkat III
■ Kuat tekan rata-rata lebih besar dari 60 – 80 kg/cm2
■ Ukurannya menyimpang 2 buah dari 10 batu bata
● Beberapa syarat dan ketentuan dalam pemasangan batu bata merah sebagai dinding bangunan, yaitu:
○ Pada dua buah lapisan berurutan, tidak boleh dipasang segaris.
○ Tebal spasi/mortar dalam pasangan setengah bata sekitar 0,5 – 0,2 cm.
○ Batu bata sebelum dipasang terlebih dahulu disiram / direndam hingga jenuh airnya.
○ Pasangan dinding harus lurus dan datar
● Beberapa syarat dan ketentuan dalam pemasangan batu bata merah sebagai dinding bangunan, yaitu:
○ Pada pasangan sudut, persilangan atau pertemuan, lapisan strek (sisi panjang) harus selalu berjalan terus dan lapisan kop (sisi lebar) harus menyatu pada lapisan strek.
○ Pada dinding yang tebalnya lebih dari setengah bata, hendaknya dipasang satu dalam lapisan strek, berselangseling di dalam dan di luar.
○ Pada pertemuan antara dua buah dinding setengah bata secara berselang seling, dipasang dua buah tiga klesor.
MACAM DINDING IKATAN BATU BATA
● IKATAN SETENGAH BATA
○ Merupakan ikatan batu bata yang paling banyak digunakan dan paling ekonomis, karena sedikit batu bata yang terbuang
● IKATAN KLESOR
○ Pada dinding sudut (siku), ikatan klesor dimulai dengan batu ¾ bata (3 klesor).
○ Maka sangat banyak batu bata yang terbuang akibat pemotongan tersebut.
● IKATAN LIAR
○ Digunakan pada masa lampau (setelah PD-2)
○ Ukuran batu bata belum teratur dan tidak jelas perbandingan kop dan strek.
○ Hasil pasangan ikatan liat ini tidak teratur
● IKATAN TEGAK
○ Biasanya dipasang pada dinding dengan satu bata.
○ Dengan maksud semua strek yang berada dalam lapisan yang sama dan mempunyai arah yang sama.
○ Pada awal sudut, dinding satu bata dimulai dengan ukuran batu bata 3 klesor.
● IKATAN SILANG
○ Merupakan ikatan yang kokoh dalam membentuk dinding tebal satu bata.
○ Ikatan ini tidak terlalu berbeda dengan ikatan tegak.
○ Namun pada lapisan kop (sisi lebar), semuanya berada lurus di atas lainnya.
○ Lapisan strek selalu menonjol setengah bata dibantingkan strek lainnya
● IKATAN VLAM
○ Setiap lapis digunakan system kopstrek- kop
○ Dibutuhkan 2/3 bagian dari seluruh bata sebagai penampangpenampang muka.
○ Sehingga terliha bersih di kedua sisi
● IKATAN RANTAI
○ Ikatan ini sangat memadai untuk membuat tebok yang bersih pada kedua sisinya.
○ Tampak muka dari ikatan rantai, membentuk dekoratif berbentuk rantai.
● IKATAN KOP
○ Banyak diguanakan untuk pondasi bangunan.
○ Ikatan ini dipasang dengan konsep kop (kepala) pada seluruh permukaannya, sehingga selisih siar tegaknya hanya satu klesor (1/2 bata).
● Beberapa cara melakukan pernyiaran yaitu:
○ Penuh rata
○ Menjorok ke dalam dari permukaan bata
○ Agak miring (untuk mengalirkan air), dinamakan siar bayang-bayang.
● Batako adalah bahan konstruksi dinding berupa bata cetak yang terbuat dair bahan utama semen, air dan pasir.
● Dibandingkan dengan batu bata merah, dinding batako memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
○ Batako ukurannya lebih besar dibandingkan batu bata, sehingga jumlah yang dibutuhkan untuk luasan suatu dinding lebih sedikit.
○ Pemasangan lebih cepat
○ Kedap terhadap air
○ Kedap suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar