● PELAT LANTAI atau SLAB adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain.
● PELAT LANTAI merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban transversal melalui aksi lentur ke masingmasing tumpuan dari pelat.
● Adapun fungsi pelat lantai sebagai berikut:
○ Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas
○ Sebagai tempat berpijak manusia di lantai atas
○ Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah
○ Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
○ Menambah kekakuan bangunan pada arah transversal
● Terdapat beberapa tipe pelat lantai yang banyak digunakan pada konstruksi bangunan, diantaranya
adalah:
○ Sistem Lantai Flat Slab
○ Sistem Lantai Grid (Waffle System)
○ Sistem Pelat dan Balok
○ Sistem Lajur Balok
● Sistem Flat Slab merupakan pelat beton bertulang yang langsung ditumpu oleh kolom-kolom tanpa adanya balokbalok.
● Biasanya digunakan untuk intensitas beban yang tidak terlalu besar dan bentang yang kecil.
●Pada daerah kritis di sekitar kolom penumpu, biasanya diberi penebalan (drop panel) untuk memperkuat pelat terhadap gaya geser, pons dan lentur.
● Flat slab tanpa diberi kepala kolom disebut FLAT PLATE
● Sistem Lantai Grid (Waffle System) mempunyai balokbalok yang saling bersilangan dengan jarak yang relative rapat, dengan pelat atas yang tipis.
● Sistem ini dimaksudkan untuk mengurangi berat sendiri pelat.
● Sistem ini dinilai efisien untuk bentangan antara 9 m sampai dengan 12 m.
● Sistem pelat lantai ini terdiri dari lantai (slab) menerus yang ditumpu oleh balok-balok monolit, yang umumnya ditempatkan pada jarak 3 m sampai dengan 6 m.
● Sistem ini banyak dipakai karena kokoh dan juga banyak dipakai untuk menunjang system pelat lantai yang tidak beraturan.
● Sistem ini serupa dengan system balok dan pelat, akan tetapi menggunakan balok-balok dangkal yang lebih besar.
● Sistem ini semakin banyak diterapkan pada bangunan yang mementingkan tinggi antar lantai.
● Pelat lantai juga dapat dibedakan berdasarkan strukturnya yaitu sebagai berikut:
○ PELAT SATU ARAH (ONE WAY SLAB)
○ PELAT DUA ARAH (TWO WAY SLAB)
● Kedua tipe pelat tersebut dapat dibedakan dari nilai rasio/perbandingan ukuran sisi Panjang pelat (ly) dan sisi pendek pelat (lx).
● Pelat lantai tipe ini rasio perbandingan bentang sisi Panjang (ly) dengan sisi pendeknya (lx) yaitu lebih dari dua, atau dapat ditulis sebagai berikut:
(ly/lx) > 2
● Kondisi ini untuk pemasangan tulangan utama sejajar dengan sisi pendek dan tulangan susut atau suhu sejajar dengan sisi panjangnya.
● Tebal minimum pelat satu arah berdasarkan SNI 2847:2013 sebagai berikut:
● Pelat lantai tipe ini rasio perbandingan bentang sisi Panjang (ly) dengan sisi pendeknya (lx) yaitu kurang dari dua, atau dapat ditulis sebagai berikut:
(ly/lx) > 2
● Dikarenakan beban pelat disalurkan ke empat sisi pelat atau ke empat balok pendukung, maka tulangan utama pelat diperlukan di kedua sisi pelat.
● Tebal minimum pelat dua arah berdasarkan SNI 2847:2013 sebagai berikut:
● KAIT STANDAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar